Tradisi Masyarakat Sambut Ramadhan Dengan Megengan

Kabar Karanganyar, – Menjelang bulan puasa masyarakat jawa masih melakukan tradisi tradisi seperti kondangan atau megengan.

Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk syukur dan persiapan spiritual sebelum memasuki bulan yang penuh berkah yaitu bulan Ramadhan.

Di beberapa tempat bahkan ada tradisi nyadran atau megengan yang dilakukan beberapa hari sebelum datangnya bulan puasa.

Di Karanganyar sendiri sebagian besar masyarakatnya masih melakukan tradisi kondangan di malam pertama bulan Ramadhan atau di hari terakhir bulan Sya’ban.

Kondangan ini biasanya dilakukan setelah maghrib atau selepas Shalat Isya’ dan bertempat di Masjid atau lumbung dusun dan rumah warga.

Kondangan ini biasanya diisi doa bersama dan pembacaan tahlil atau ayat-ayat Al-Qur’an yang kemudian diakhiri dengan bertukar makanan.

Menurut Ustadz Ahmad Khamdi ketika kami hubungi menjelaskan jika tradisi kondangan merupakan tradisi yang memadukan antara budaya jawa dengan budaya Islam.

Menurutnya tradisi kondangan merupakan bentuk syukur kepada Allas SWT karena kita semua akan bertemu dengan Bulan yang penuh barokah.

“tradisi kondangan itu bagus karena itu selain sebagai wujud sodaqoh juga sebagai wujud syukur kepada Allah SWT yang telah banyak memberi nikmat dan kesempatan sehingga masih bisa bertemu kembali dengan bulan Ramadhan,jelasnya,(28/02/2025).

Ustadz yang juga merupakan Ketua Rijalul Ansor Kecamatan Jatipuro itu juga menjelaskan jika dilihat dari sisi agama juga merupakan hal yang bagus karena merupakan bentuk sodaqoh.Jadi kondangan bukan tradisi yang bertentangan dengan agama.

“kondangan itu tidak bertentangan dengan agama bahkan itu adalah tradisi yang bagus karena sebagai bentuk sodaqoh dan sodaqoh adalah sesuatu yang dianjurkan oleh agama”tuturnya.

“Assoaqotu Lidfail Bala” yang artinya Sodaqoh data menolak bala”imbuhnya. (Bayu_K2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *