Peran Karang Taruna Mempertahankan Tradisi Nyinom Di Era Menjamurnya Wedding Organalizer Dan Pengaruh Tekhnologi

Kabar Karanganyar, – Indonesia memiliki banyak suku dan budaya yang berbeda -beda.Salah satu budaya yang populer di kalangan masyarakat Jawa khususnya Jogjakarta dan Solo adalah tradisi sinoman atau nyinom ketika ada warga yang punya hajatan.

Tradisi nyinom sudah ada sejak abad ke 14.Nyinom berasal dari kata enom yang artinya muda. Tak heran jika pelaku nyinom adalah anak muda. Masyarakat yang tinggal di pedesaan, masih sangat mudah menjumpai tradisi nyinom ini, terutama saat ada hajatan.

Nyinom juga merupakan implementasi dari nilai-nilai gotong royong dan keikhlasan yang selama ini sangat kental di kalangan masyarakat jawa.Dari tradisi sinoman ini maka akan ada nilai-nilai kebersamaan,gotong royong,tolong menolong,sukarela yang terus terjaga dengan seiring perkembangan zaman.

Pada sekarang ini, tradisi nyinom semakin lama semakin luntur tradisinya. Tradisi nyinom sekarang ini telah tergantikan dengan adanya penyedia jasa wedding organizer.

Pada sekarang ini lebih banyak orang-orang yang lebih memilih untuk menyewa EO yang bisa mengurus semua acara dari awal hingga akhir. Para pemilik hajatan lebih memilih untuk terima beres dengan menyewa EO.

Selain itu para pemuda juga disibukan dengan urusannya masing-masing.Banyak pemuda yang sekarang enggan untuk ikut nyinom dengan alasan sibuk dan berfikir kelak jika punya hajatan bisa menyewa wedding organizer.

Kemajuan teknologi digital juga mempengaruhi pola pikir pemuda dalam menjalin hubungan kemasyarakatan.Banyak pemuda yang lebih senang menghabiskan waktu di depan laptop atau gadget miliknya untuk main game atau selancar di media sosial.

Akhirnya banyak pemuda yang memiliki sikap apatis dengan kegiatan-kegiatan kepemudaan di dusun atau desanya.Mereka lebih senang menyendiri dan menjauhi segala bentuk keramaian.

Karang Taruna mempunyai peran sangat penting dalam melestarikan budaya nyinom tersebut.Sebagai wadah para pemuda di Dusun atau Desa Karang Taruna harus mampu menjadi tempat yang nyaman untuk setiap pemuda yang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dan cara pandang yang berbeda.

Selain Karang Taruna maka para tokoh masyarakat,tokoh agama,para pemimpin di Desa juga harus berseinergi agar budaya-budaya yang luhur tidak tergerus arus perkembangan zaman.(Beny.1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *