Redam Konflik Horisontal Alasan Bupati Karanganyar Tunda Proyek Holyland

Kabar Karanganyar, – Dinamika pro-kontra pembangunan proyek Holyland menjadi perhatian kusus Bupati Karanganyar Rober Christanto, untuk redam konflik berkepanjangan dalam menyikapi hal tersebut Bupati Karanganyar menggelar diskusi bersama forkompinda, tokoh masyarakat dan FKUB Karanganyar.

Dalam diskusi hangat di kamis 25 September 2025 yang dilaksanakan di ruang antorium rumah dinas Bupati Karanganyar beliau membeberkan bagaimana kronologi keluarnya Surat Keputusan (SK) penghentian sementara proyek Holyland di gondangrejo.

Diceritakan bahwa lahirnya SK tersebut di masa kondisi politik dan keamanan nasional serta beberapa daerah di sekitar Karanganyar yang sedang bergejolak dan memanas, waktu itu gejolak protes warga terhadap pemerintahan yang sedang panas tersebut tidak mampu memprovokasi warga Karanganyar sehingga situasi keamanan dan kenyamanan warga Karanganyar tetap landai dan terkendali.

Akan tetapi menjelang redanya dinamika tersebut muncul gerakan – gerakan audiensi dari kelompok masyarakat tentang pembangunan bukit Do’a Holyland yang berada di Gondangrejo.

Gelombang permohonan pembatalan dan koreksi terhadap proyek Holyland tersebut sampai juga dalam sidang paripurna DPRD Karanganyar dengan munculnya pandangan beberapa fraksi yang memohon pemerintah kabupaten Karanganyar untuk mengkoreksi dan meninjau ulang proyek pembangunan Holyland tersebut.

” Pada waktu itu kondisi nasional dan daerah sekitar Karanganyar sedang memanas dengan adanya demonstrasi, Karanganyar tetap adem ayem saat itu, tetapi di akhir – akhir muncul audiensi yang mulanya dari soloraya, dan juga ada pandangan fraksi – fraksi di DPRD untuk koreksi, maka kita ambil langkah menghentikan sementara proyek tersebut ” Ungkap Rober.

Selain untuk mengafirmasi aspirasi dari beberapa kelompok masyarakat dan juga pandangan fraksi di DPRD karanganyar penghentian sementara proyek Holyland juga di maksudkan untuk meredam konflik horizontal sekaligus menjaga kestabilitasan keamanan daerah di masa memanasnya demonstrasi di tingkat nasional maupun di daerah sekitar Karanganyar.

” Kami keluarkan surat keputusan penundaan pelaksanaan proyek tersebut tidak ada intervensi dari siapapun kecuali untuk menjaga kestabilitasan daerah, Di Karanganyar itu tidak ada intoleran adanya Bhineka Tunggal Eka ” Sambungnya.

Tokoh masyarakat dari elemen Nasrani sekaligus anggota FKUB Karanganyar Dr. Paulus Purwoto, M.Th, M.Ag menyetujui dan menganggap langkah penundaan proyek Holyland di Gondangrejo adalah langkah yang paling tepat dalam situasi yang darurat waktu itu.

Hal tersebut disampaikan dengan mengingat situasi keamanan nasional dan daerah sekitar Karanganyar yang sedang berkonflik dan tidak dirasa aman.

Langkah Bupati untuk menunda kegiatan proyek dianggap tepat juga dipertimbangkan jika akan adanya oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan situasi yang tidak kondusif dan kemungkinan bisa masuk dengan celah aksi – aksi penolakan holyland.

” Turunnya SK penundaan kan karena situasi nasional situasi daerah yang kaya gitu, kalau tidak diredam ya malah ngeri – ngeri sedap pak, memang Langkah pak Bupati waktu itu sudah tepat, saya dari prespektif Kristiani pun anggap itu langkah tepat, dengan menimbang situasi yang sedang kacau hal tersebut bisa di jadikan alat untuk masuknya kekacauan di Karanganyar ” Ujar Dr. Paulus Purwoto. (Hds/K2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *