Kabar Karanganyar, – Warga Dusun Cetho Desa Gumeng Kecamatan Jenawi yang tinggal di sekitar situs candi Cetho gelar wilujengan (Syukuran) Mondosio di depan arca Kyai Krinjing Wesi Selasa, 13 Mei 2025.
Acara adat yang terselenggara 6 bulan sekali dan bertepatan dengan wuku Mondosio dalam kalender jawa tersebut merupakan warisan dari leluhur mereka.
Pemangku adat Dusun Cetho Karyo Diwiryo menyatakan bahwa sampai saat ini warga Cetho masih sangat kuat memelihara tradisi Mondosio.
Dalam setahun sekali upacara adat tersebut digelar secara megah dengan menyajikan pertunjukan wayang kulit.

” Wilujengan meniko diwontenaken 6 lapan sepindah, wedal niki namung sederhana makaten ( syukuran ini diadakan 6 bulan sekali, dan saat ini diadakan dengan sederhana) ” Kata Wiryo.
Pada kesempatan tibanya wuku mondosio yang akan datang dilokasi tersebut akan diselenggarakan upacara yang sama dengan menyajikan pertunjukan wayang kulit.
” Setahun sepindah diwontenaken wayangan wonten ing wilujengan Mondosio ( setahun sekali akan di gelar wayang kulit) ” Lanjut Wiryo.
Upacara adat tersebut merupakan sebuah prosesi penghormatan kepada leluhur dari masyarakat warga cetho, yang salah satunya adalah Eyang Krinjing Wesi yang petilasanya berada di komplek situs Candi Cetho.
” Piyantun Jaler saking Dusun Cetho dugi sak meniko tasih wutuh wonten dusun mboten wonten sek merantau (pria di kampung Cetho sampai saat ini masih setia tinggal di kampung mereka dan tidak merantau) ” Lanjut Mbah Wiryo.
” Amargi saking kuatipun nguri – uri adat tinggalnipun mbah-mbah, kangge ngrumat kan kirim donga kagem poro leluhur sek wonten pundi kemawon( karena sangat kuat dalam memelihara adat dari para pendahulu untuk selalu memelihara dan mendoakan para leluhur yang di sekitar Cetho atau dimanapun) ” Sambungnya. (Hds/K2)