Kabar Karanganyar, – Kecelakaan lalu lintas di jalan Astana Giribangun, Matesih, Karanganyar yang melibatkan kendaraan bermotor micro bus AD 7266 AF yang dikemudikan oleh Podo (65) warga Saberan, Girilayu, Matesih Karanganyar pada Senin (2/06/2025) sisakan duka bagi warga Bati, Girilayu, Matesih, Karanganyar namun berhasil tunjukan jiwa masyarakat pancasila.
Karena dalam kecelakaan tersebut warga Bati atas nama Harjosiem (60) tutup usia di lokasi kejadian, sedangkan beberapa warga lainya mengalami luka – luka berat dan ringan.
Kecelakaan yang sementara saat ini diduga karena kelebihan jumlah penumpang tersebut memberikan cerita lain dari pola kehidupan masyarakat Karanganyar yang humanis, guyub rukun, sekaligus kuat dengan gotong royongnya.
Kecelakaan yang menimpa rombongan warga Bati Girilayu, Matesih yang terjadi itu bermula dari kegiatan guyub rukun warga dengan menunjukan kepedulianya terhadap tetangga yang sedang sakit dan dirawat di Puskesmas Karangpandan.
Dan tidak disangka kegiatan sosial warga tersebut akan berakhir dengan suka karena meninggalnya seorang warga yang turut serta di dalam micro bus rombongan itu.
” Kecelakaan itu terjadi setelah rombongan warga kami itu pulang dati besuk salah seorang warga yang di rawat di puskesmas Karangpandan ” Ujar Sumarno ketua RW 12 Bati, Girilayu, Matesih yang merupakan tokoh masyarakat dari kampung rombongan naas tersebut.
Bentuk kerukunan warga masyarakat pancasila di kabupaten karanganyar dalam kejadian duka tersebut tidak berhenti disisi kepedulian sosial itu saja, dalam kejadian tersebut warga masyarakat karanganyar yang berada di lokasi sekitar kejadian kembali menunjukan jiwa gotong royong yang selalu mewarnai hidup keseharian mereka.
Kejadian yang terjadi tanpa dugaan sebelumnya itu langsunglah menggerakan gotong royong dari seluruh element masyarakat, Abdul Rahman saksi mata yang juga bertempat tinggal dengan jarak kurang dari 50 meter dari lokasi kejadian begitu melihat bus terguling ia langsung mendekat dan menaiki bagian cendela bus untuk mengevakuasi warga yang tengah berada di dalam bus naas tersebut.
” Sepulang dari sholat isya mendengar ada mobil lewat tapi tiba-tiba disusul suara Brookk dan saya keluar melihat bus sudah terguling, saya langsung mendekatinya dan menolong untuk korban keluar dari bus tersebut ” Kata Abdul.
Dan tak berselang lama dari tergulingnya bus tersebut, ratusan warga dan gabungan relawan lintas timur bergotong royong bersama mengevakuasi korban dan bangkai bus tersebut.
Tidak lebih dari dua jam proses evakuasi korban menggunakan ambulan gabungan relawan lintas timur karanganyar berhasil amankan korban di sarana kesehatan.
Relawan dan ratusan warga pun berhasil membangunkan bus naas tersebut dan aksi gotong royong berakhir dengan membersihkan lokasi kejadian menggunakan mobil pemadam kebakaran milik Relawan Karang Karangpandan.
Humanis, peduli, guyub rukun dan gotong royong yang merupakan pola kehidupan masyarakat Pancasilais dalam kejadian duka tersebut menunjukan bahwa masyarakat karanganyar memang melekat dengan semboyan tentram yang dimilikinya.(Hds/K2)